Charity Art Festival 2016
Charity Art Festival 2016 adalah
acara CAF kedua yang telah diselenggarakan oleh Komunitas Taufan setelah CAF 2015 yang pertama dilakukan pada Februari 2015. CAF diselenggarakan dalam rangka
Hari Kanker Anak Internasional. Acara ini terselenggara berkat dukungan beragam
pihak.
CAF 2016 diselenggarakan di
panggung utama Pasar Seni Taman Impian Jaya Ancol. Beragam sponsor yang turut
mendukung seperti, Bluebird yang mengantar dan menjemput para pasien ke lokasi
acara, WeWo yang sejak CAF 2015 turut serta dalam mengumpulkan donasi dengan
beragam kreasinya, Ivyflow dengan bunga-bunganya yang cantik, Liquo8 air
mineral pencegah dehidrasi selama acara berlangsung, Calpico yang segar,
Frisian Flag yang enak, Camelo es krim yang manis, dan Nanny’s Pavillon dengan pastanya
yang menemani makan siang.
CAF 2016 menghadirkan 30 pasien
dampingan Komunitas Taufan beserta orang tua. Selain itu juga ada relawan dan
donatur serta terbuka untuk umum. Acara ini dipandu oleh Kak Ayu Nurul Huda dan
dimeriahkan oleh, Kids Yoga Jakarta, Ayo Dongeng Indonesia, Killa Shafia, Rick
Karnadi, Fatin Shidqia, Andinia, Andira, Segitiga, Zahir ‘Dalang Cilik’, Kak
Ale, The Exs, YKT Band, Dr. Anto, Miss Hiday, Kak Agah, Andri, Sekar, dan
Raffa.
Dalang cilik kita |
Jujur, untuk persiapan CAF 2016 ini
saya tidak terlibat ikut meeting dan
ribet-ribet membantu banyak karena princess
lagi diwarning untuk nggak banyak
main keluar rumah. Padahal kan keluar rumah bukan untuk main, tapi untuk
kegiatan positif. Tapi, yaudahlah yaa…
Saya mengatur waktu weekend yang pas agar pada hari H yaitu
tanggal 21 Februari 2016 bisa keluar rumah dan datang ke CAF 2016 ini. Tadinya
pingin ikut nginap sabtu malamnya di Ancol untuk sekalian bantu-bantu, tetapi
lagi-lagi, princess lagi susah keluar
rumah.
21 Februari, hari Minggu akhirnya
berangkat pagi-pagi sekali dari rumah, lebih pagi dibanding jadwal bangun dan
berangkat untuk ke kantor bahkan. Demi CAF dan Komunitas Taufan apa sih yang
enggak. Ciiee…
Sampai di Ancol dengan selamat dan
harus berjalan kaki dari gerbang timur ke pasar seni. Lumayan, olah raga pagi. Untungnya
nggak jalan sendiri. Di depan gerbang timur tadi bertemu dengan relawan lain,
Inge dan kak Hana. Dapat teman baru lagi deh. Banyak ngobrol dan ternyata Inge
yang umurnya di bawah saya ini mengira kalau saya justru berumur di bawah dia. Tampang
itu menipu, tapi umur nggak bisa bohong. Selesai acara ini kita bertiga selfie
bareng di Hpnya Inge, tetapi sampai sekarang belum dapet kiriman fotonya juga
dari Inge.
Acara berjalan sangat seru dan
meriah seperti CAF 2015 lalu meski jadwal acara agak ngaret dan ada beberapa kendala yang tidak diharapkan, tetapi
akhirnya acara berakhir dengan cukup memuaskan. Bayangkan, acara sebesar ini
dengan sponsor yang bisa dibilang tidak sedikit ini hanya dipersiapkan dalam
waktu kurang dari dua minggu. Kereen kalian!!
Kebersamaan antara relawan dan
pasien benar-benar membuat acara semakin asik. Seperti biasa, adik-adik pasien
inilah yang selalu membuat kami sebagai relawan justru merasa nggak ada
apa-apanya dibanding mereka. Ada semangat dari keceriaan mereka yang
menyadarkan kami para relawan . Senyum-senyum polos dan tawa riang tanpa beban,
seolah mereka baik-baik saja, padahal waktu begitu dekat jaraknya dengan
mereka. Waktu yang nyatanya memang terus berdetak dan tidak bisa ditawar
kembali. Mereka masih kecil, tetapi mereka lebih dewasa. Dik, doaku, doa kami,
selalu menyertai kalian semua.
Di CAF ini memang tidak banyak
kisah menharukan yang saya alami langsung seperti CAF 2015 sebelumnya. Saat face painting, saya justru bingung harus
apa dan bagaimana. Saya belum pernah ikut bangsal
visit atau pun home visit sebab
waktu yang belum pas dan semesta yang belum mengijinkan. Dengan begitu, saya
nggak banyak mengenal apalagi dekat dengan adik-adik pasien. Saya suka
anak-anak, suka sekali, tetapi entah, di depan mereka saya merasa bingung,
hanya bisa mengagumi keceriaan yang tergurat pada wajah-wajah polos itu.
Akhirnya ada seorang anak yang
datang mendekat dan memperhatikan teman-teman lainnya yang lagi face painting. Saya ajak ngobrol dan
main aja deh. Namanya Raffa, umurnya sekitar tujuh tahun. Anak manis yang
pendiam dan malu-malu tetapi ganteeng.
"Raffa, kita gantian main face painting, yuk! Mau kamu duluan yang
nggambar di muka kakak atau kakak yang nggambar di muka kamu?"
Terus Raffa diam saja.
“Sinih, kakak duluan, ya."
Kemudian Rafa pasrah mukanya dicorat-coret tapi tetap nyengir. Sepanjang saya
corat-coret wajahnya, Raffa saya ajak ngobrol. Raffa suka main handphone, katanya. Mainnya games apa yaa saya lupa namanya, maklum,
games di handphone sendiri aja adanya cuma Pou dan dimainin kalau memang
lagi suntuk baca atau kesepian. Sepanjang diajak ngobrol, Raffa banyak diam dan
cuma nyengir, tapi kalau obrolannya dia suka, dia pasti antusias sekali.
Nyengirnya itu bikin meleleh deh. Selesai deh mukanya Raffa.
“Raffa nggak mau ganti corat-coret
muka kakak juga?"
Lagi-lagi dia cuma nyengir. Mungkin
Rafa nggak tega mau corat-coret wajah kakak yang manis ini. Kemudian kak Dana berujar ke Raffa, “Raffa, jadi laki-laki jangan pemalu, harus berani ya!”.
Raffa mengidap leukimia. Pendiam
tapi ngegemesin. Penurut dan imut-imut. Selesai saya corat-coret mukanya, Raffa
duduk dipangkuan saya dan dia betah duduk dipangkuan saya, tetapi lama-lama
kamu berat juga ya, Sayang. Hahaha
Ini Raffa |
Acara berlangsung meriah saat kak
Killa dan kak Rick menghibur dengan suaranya yang merdu. Dan lagi ketika Fatin
memenuhi undangan dengan hadir di acara. Fatin tidak ketinggalan dicorat-coret
juga loh mukanya oleh adik-adik pasien. Setelah itu kak Fatin membimbing
adik-adik untuk melakukan fashion show.
Yang pasti sih seruuu!
Oiya, ada donasi yang terkumpul
selama acara berlangsung loh.
1. Rp. 650.000 dari kegiatan
Tie-dye oleh Wewo
2. Rp. 1.462.000 dari kegiatan
Lukis Sketsa Wajah
Saling berbagi nggak akan membuatmu
kehilangan sedikit pun apa yang kamu punya, justru sebaliknya, bertambah. Hanya
hati yang tuluslah yang dapat terasa dan merasakannya. Cinta itu anugerah, dan
mencintai kalian keluarga besar Komunitas Taufan yang luar biasa adalah sebuah
anugerah yang indah. Ada Ibu, kakak, adik, sahabat, dan cinta.
Menyibukkan diri dengan hal-hal
positif dapat membunuh kesepian. Menguburkan kehampaan melalui tawa riang dan
polah polos malaikat-malaikat kecil.
We are volunteer |