Sebuah Surat dan Masa Lalu
Jostein Garder
Mizan Pustaka
Penerjemah Yuliani Liputo
Penyunting Andityas Prabantoro
Blurb
Aku mesti mengajukan pertanyaan serius kepadamu, Georg, dan itulah sebabnya aku
menulis. Akan tetapi, agar mampu mengajukan pertanyaan ini, pertama-tama aku
harus menyampaikan cerita sedih yang telah kujanjikan kepadamu tadi.
Aku sudah berniat untuk menceritakan kepadamu kisah Gadis Jeruk suatu waktu
nanti, semasa kau hidup.
***
Kisah ini bercerita tentang seorang
anak laki-laki berumur 15 tahun yang mendapatkan surat panjang dalam
sebuah buntalan naskah. Surat tersebut bukanlah surat biasa, tetapi surat dari
Ayahnya yang sudah meninggal sebelas tahun yang lalu. Georg, anak lelaki yang
berumur 15 tahun itu tak habis pikir mengapa ayahnya memutuskan untuk menulis
sebuah surat panjang di saat menjelang wafatnya.
Surat yang ditujukan untuk Georg
adalah sebuah naskah berisi kisah cintanya dengan seorang gadis misterius yang
disebut Gadis Jeruk. Kenapa disebut Gadis Jeruk dan siapakah Gadis Jeruk
tersebut? Dan juga dalam surat panjang itu ayahnya selalu mempertanyakan
perihal Teleskop Ruang Angkasa Hubble. Ada apa sebenarnya dengan Teleskop
Hubble tersebut?
Sepanjang buku ini, kita diajak
menjelajahi sebuah dunia perihal kehidupan nyata yang dijalani seperti dalam
sebuah negeri dongeng. Dari sebuah kisah cinta, kemudian beralih ke perenungan
tentang alam semesta, sampai pada pertanyaan filosofis tentang hidup.
"Apa yang akan kamu pilih
seandainya kamu punya kesempatan untuk memilih? Akankah kamu memilih hidup yang
singkat di bumi kemudian dicerabut lagi dari semua itu, tak pernah kembali
lagi? Atau, apakah kamu akan berkata tidak, terima kasih?"
"Kadang-kadang lebih terasa
menyakitkan bagi manusia untuk kehilangan sesuatu yang disayanginya dari pada
tak pernah memilikinya sama sekali."
Sebuah kisah yang menarik perihal
menunggu, mencari, merindu, masa lalu. Usaha yang (tidak) pernah sia-sia.
Sebuah buntalan surat berbentuk naskah cerita lalu. Beberapa pertanyaan dan
jawaban. Teleskop ruang angkasa Hubble, alam semesta yang tercipta dari masa
lalu yang sangat jauh. Serta masa depan yang akankah kita miliki bersama?
"Kita tidak bisa berbagi masa
lalu kita. Pertanyaannya adalah apakah kita punya masa depan bersama?"
Dalam kisah ini kita bisa belajar,
bahwa dalam hidup ini kita mesti bisa bersabar mematuhi aturan-aturan yang
berlaku. Diperingatkan untuk sedikit merindu. Dan tentang mimpi-mimpi, impian
tentang sesuatu yang tak mungkin memiliki nama tersendiri. Kita menyebutnya
harapan.