Surat untuk Feti Habsari
Pic by Ipeh Alena |
Sebuah surat yang dikirim tahun lalu dari seorang tante
yang mengenalkan kata 'mengsle' dan membuat otak saya mengsle. But, i love you
@ipehalena.
Surat untuk Feti Habsari
Kecil, manis, mungil. Aku baru
mengetahui kenapa dia dipanggil sedemikian rupa oleh orang lain. Awalnya aku
hanya mengetahuinya dari nama yang berjejer dalam daftar sebuah grup di dunia
maya. Tak pernah bertemu atau bersapa, tak juga tahu siapa dia dan bagaimana.
Malam minggu, aku bahagia. Bukan
saja aku bisa tertawa lepas, tapi karena aku bertemu semua teman-teman baru
yang biasanya hanya aku lihat dari nama saja.
Feti Habsari - Si kecil yang
mengantarkan buku untukku. Dia ternyata memang mungil, membuatku ingin
memeluknya. Tapi ke-mengsle-an dalam otaknya yang membuatnya menjadi #DutaRembes
yang membuatku kembali ikut sedih meski sulit untuk menangis.
Aku ingin memeluknya suatu saat
nanti ketika bertemu. Mungkin ingin mendengarnya bercerita, tapi tak lagi
tentang dunia yang menangis, tapi dunia yang cerah dan ceria. Bagaimana jiwanya
tak lagi menangis tapi tertawa bersama.
Aku ingin Feti Habsari melepas
semua kesedihannya melalui derai hujan. Karena kesedihan itu tak akan pernah
bisa membawa kita pada kebahagiaan. Dianya akan terus mengurung kita dan
menjerumuskan pada dunia yang gelap. Jadi aku ingin membuatnya tersenyum
kemudian tertawa meskipun aku tak tahu caranya.
Aku ingin mengenalkannya pada dunia
lain tempat kebahagiaan selalu ada. Bernama dunia dalam canda dan tawa. Kita
akan kuat ketika kau berlari bersama, jadi aku ingin mengajaknya berlari.
Menemani sang mentari yang menyinari meski hujan menyapa terlebih dahulu ketika
pagi.
Feti Habsari si kecil yang lucu.
Lepaskan saja sosok yang membuatmu menangis sepanjang malam. Dia tak lagi kau
butuhkan, kau butuh untuk melepasnya. Jangan kau biarkan orang lain
menyakitimu, meskipun aku tak begitu jago dalam hal ini. Karena aku sendiri
masih belajar dalam hal ini. Jadi mari kita belajar bersama dan berlari
bersama.
Hei, kamu keluarga baruku. Jadi
maukan ketika bertemu nanti kau memelukku? Kita akan berjalan bersama, berlari
bersama dan menikmati hidup bersama. Nanti kita akan berbagi cerita
tentang rindu. Tentang sosok yang membuatku menjadi manusia, meskipun tak lama.
Karena kini aku tak lagi merindunya, lebih merindukan tugas-tugasku.
Feti Habsari, kiranya ketika hidup
tak lagi memahami kita, kitalah yang akan mengerti dunia. Menjadi sosok yang
kuat menghadapi dunia dan segala macam kesakitannya.
Feti Habsari, kamu imut dan mungil,
jadi berhentilah menangisi yang tak menguntungkanmu. Karena kau tahu? Aku
bahkan sulit untuk menangis dan tak mau menangisi hal yang tak perlu.
Feti sayang, ayo kita menari
bersama. Suatu saat nanti kau akan tetap bahagia meski menyanyikan lagu yang
membuatmu berduka. Aku percaya itu, jadi kau juga harus percaya.
Feti habsari, ubahlah ke-mengsle-an
dalam dirimu menjadi sesuatu yang membuatmu terlihat lebih bersinar. Cerah dan
Ceria.
From : Binatang Jalang yang entah kenapa senang sekali bertemu dengan teman barunya. Maukan kau berteman denganku?
Mar 24th, 2014