Senin, 19 Agustus 2013


Dari seekor kakek monster untuk , yang lewati jerih waktu digeluti nadi dan jiwa hingga 20 tahun, sajak untuk peri kecil ini Iduun.

Fet, hari ini dunia gempar, di sana prahara, misteri lalu keributan dan harapan! Tapi ku tenggelam dalam kata-kata diam yang kau tulis. 20 itu jumlah panglima fallen angel prajurit Lucifer, dewa yang memesona dengan syair dan nada, lalu membusuk di dasar nurani.

Jatuh saat fajar, lalu penyair-penyair kitab menulis tentang mereka yang terpelanting di kala senja, bukan senja yang selalu kau curah. Kucoba membaca dengan jiwa syair-syair senja, cinta dan pedih yang kau tulis berulang-ulang. Nyaris buat otak busukku gilaaa.

Aku tahu, aku yakin, aku bertaruh kau akan jadi penulis indah seperti dewa Bragi yang menenangkan altar Asgard dan penjuru yang gadrasil.

Tapi pmbaca seperti apa jika karyamu tentang pedih dan sakit, jangan kau bawa-bawa "gelap", itu bukan tempatmu mengurai benang kata dan syair.

Apa kakekmu dan barisan jiwa-jiwa sesat lainya tidak boleh membaca cerita lucu dari senyummu nan congkak melawan busuknya dunia?

Kau pernah ceria bertutur meski malam tanpa bintang, tapi kau tetap punya semangat menghadang tombak-tombak resah yang menghujanimu. Senyumku saat fantasimu berkisah peri Anggela penuntun gadis murung, kami yakin peri itu tentangmu, cahaya yang bawa senyuman.

Kau bukan jiwa lelah menanti, muak angan dan harap, lalu terkecoh rasa. Jika malaikat berujar itu, akan kupancung kepalanya. Kau cucu raja monster, Dewi yang beri hangat dan nyanyian damai kesemua jiwa. Meski untuk monster-monster busuk nan berpeluh nanah. 

Jika kau masih bercerita lara lalu berpuisi dengan senyum palsu seakan menahan sakit hati yang bernanah, wajarlah aku sedih.

Umur 20 tahun cukup untuk bangunkan Naga di hatimu nak, kata-kata manis itu memuakkan. Segila apapun kau mengagumi senja, tetap itu hanya beberapa puluh menit jeda, lalu hilang ditelan gelap dan menunggu.

Kakekmu bingung, orang gila yang biasa mnyeringai mengutuk nasib harus buat puisi manis agar kau tersenyum memandang waktu. Kau telah lara ditipu rasa dan nafsu tentang sensasi berulang yang disebut sakit, mungkin esoknya lagi engkau sakit lagi.

Dunia akan menginjak-injakmu hingga kau lelah, menyerah, lalu dikubur, dikerubungi belatung-belatung hingga nasibmu menyatui tanah. Bahkan semut yang hidup seperti budak akan dihantui keluhan dan penyesalan. Apalagi manusia, boneka mainan iblis dan malaikat.

Bohong kau bisa menulis jutaan kata indah dari senja atau karya Tuhan lainnya, tapi kosong saat menatap wajahmu sendiri.

Tapi kupastikan beberapa hal, saat kau berlari mengejar impian, tubuhmu terpelanting iringi waktu, jiwamu dikoyak oleh nyata. Kepalamu pecah akan sakitnya gagal, cemoohan dan pilunya direndahkan, telingamu pekak oleh setan yg bernyanyi riang. 

Kau yang awal berlari, lalu melangkah hingga merangkak lirih, tapi tetap tersenyum, senyum dewi yang tak bisa diambil siapapun. Iblis-iblis lirih, malaikat diam, lalu Tuhan menyombongkanmu ke seisi langit. Diakhir jalan kau akan membuat satu masterpiece.

Apapun itu semua ceritamu akan kakek baca, terbanglah dengan indah, tapi jiwamu tetap garang seberingas monster. Jadilah seperti dewi keindahan dan penjaga keabadian semua dewa dewi asgard, mungkin juga kakekmu dengan dongeng-dongengmu tentang cinta.



I The End,
Setelah 20 kau akan lebih kuat.
(9҂˘̶̀O˘̶́)9
by
KekMons tercintaaaah
@YomiNakosida



Feti Habsari . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates