Minggu, 03 Januari 2021

 



Kalau ditanya apa sih rahasianya ASI bisa melimpah seperti itu? Jawabannya simple, BAHAGIA. Jadi ibu harus bahagia ya.  Happy mom = happy baby. 


Banyak yang DM tanya tips-tips menuhin freezer sebelum cuti lahiran berakhir. Saya pribadi tidak memiliki tips khusus untuk ini. Saya percaya bahwa kuncinya itu ada pada diri kita sendiri. Prinsip saya dalam mengASIhi itu hanya satu, yaitu BAHAGIA. Sama halnya selama masa kehamilan, busui juga harus bahagia. Ketika ibu merasa bahagia dan nyaman saat menyusui bayinya, hormon oksitosin dan prolaktin pasti meningkat deras.


Saya dan Ezaz juga pernah kok merasakan sedihnya asi hanya setetes. Hari-hari pertama kelahiran Ezaz asi saya tidak keluar. Sedih? Banget. Nangis? Iya. Ditambah kondisi saya yang belum bisa menyusui dengan posisi yang pas dan benar. Kasihan Ezaz belum minum susu. Sampai akhirnya saya berusaha untuk pumping. Hanya keluar setetes dua tetes yang mana nggak akan bisa diminum Ezaz melalui botol. Akhirnya asi yang hanya setetes itu dioles-oleskan ke bibir Ezaz. Sedih sekali saat itu. Sebagai seorang ibu saya merasa tidak tega melihat Ezaz seperti itu. Belum lagi seringnya pertanyaan “asinya sudah keluar?” membuat saya makin tertekan. Galih selalu ada mendampingi dan menyemangati saya. Sebagai ibu baru, Galih hanya takut saya akan terkena baby blues.


awal-awal pumping
bisa penuhin satu botol
60ml aja udah bahagia



Dari awal kehamilan saya memang tidak pernah membuat patokan bahwa nantinya Ezaz harus ASI full, Ezaz harus ini dan itu. Tidak. Jadi ketika hari pertama asi tidak keluar, saya pun tidak terlalu memikirkannya. Karena saya yakin minum ASI atau sufor, itu sama baiknya. Apa pun yang telah digariskan Tuhan, itu pasti hal yang terbaik bagi kami. Namun yang membuat sedih dan stress adalah pertanyaan-pertanyaan “asinya sudah keluar?”


Hingga akhirnya di hari kedua dokter spesialis anak datang untuk cek kondisi Ezaz dan memberi konsultasi. Payudara saya juga dicek dan ternyata asinya banyak. Hanya saja saya, kami harus sabar dan telaten. Produksi asi mengikuti kebutuhan lambung bayi. Bayi yang baru lahir masih cukup makanan hingga 24-48 jam ke depan. “Jadi ibunya jangan panik kalau belum bisa menyusui di hari-hari pertama melahirkan. Sudah bagus Ezaz sudah dapat olesan asi,” dokter berujar dengan sangat menyejukkan hati dan seisi ruangan. Sejak itu tidak ada lagi tekanan harus makan sayur ini itu dan pertanyaan-pertanyaan “asinya sudah keluar?”. Seolah penjelasan dokter di siang itu menjadi penyelamat saya dan Ezaz. Saya dan Ezaz beruntung mendapat dsa yang pro laktasi.


Hari ketiga, ketika sudah diperbolehkan pulang ke rumah bersama Ezaz. Dimulailah malam-malam begadang. Saat di rumah, asi untuk Ezaz mulai keluar, bahkan sampai menetes-netes jika tidak diperah. Jadi tugas saya hanya menyusi Ezaz dan memerah asi, sisanya hanya tidur dan istirahat. Urusan mengurus Ezaz dan sebagainya dilakukan oleh Galih, dan banyak orang di rumah. Galih bergantian dengan Uty menjaga Ezaz. Galih bertugas utama membantu saya melakukan aktifitas termasuk aktifitas toilet. Bersyukur. Sangat. Di titik inilah saya kembali bersyukur diberi suami seorang Galih. Kami pun mulai mendapatkan asi yang tak henti-hentinya menetes untuk terus ditampung.


Saya pumping hampir setiap jam, meskipun tengah malam. Ketika Ezaz terbangun dan minta disusui, setelah menyusui Ezaz pasti saya harus pumping juga, karena kalau tidak baju dan sprei akan banjir asi yang terus menetes. Karena kapasitas lambung Ezaz yang masih kecil, sedangkan produksi asi berlebih maka saya harus membantu Ezaz untuk mengosongkan payudara dari asi yang tak terminum. Jadi ketika Ezaz ditimang-timang oleh bapaknya, saya memerah asi. Lelah dan mengantuk itu pasti, tapi entah hati selalu menguatkan hingga bisa bertahan untuk konsisten memerah asi hingga detik ini. Di sini saya mulai paham bahwa pengosongan payudara yang maksimal sama dengan produksi asi yang juga maksimal dan terus tersedia.


Asi merupakan nutrisi yang paling terbaik bagi bayi. Banyak hal yang harus dipahami bagi seorang ibu dan keluarga untuk sukses menyusui. Mulai dari posisi, pelekatan, durasi, hingga komposisi. Asi terdiri dari hindmilk dan foremilk yang semuanya sama penting. Foremilk adalah asi yang keluar diawal ketika bayi mulai menyusu, mengandung banyak laktosa yang penying untuk perkembangan otak bayi. Hindmilk yang keluar belakangan mengandung lemak tinggi yang juga sama pentingnya untuk bayi.


Aktifitas pumping ibu di kantor





Saya percaya bahwa yang dibutuhkan seorang ibu untuk lancar mengASIhi adalah sebuah kebahagiaan. Sabar dan bebas stress itu adalah kuncinya. Sabar saat hasil pumping sedang sedikit. Lingkungan yang mendukung bebas stress. Bantuan mengurus baby sehingga ibu bisa cukup istirahat dan me time saat sedang pumping.


Saya juga bukan seoarang busui yang mengonsumsi sayur A, jamu B, buah C, yang katanya bisa membuat ASI banyak. Saya makan dan minum apa pun yang saya suka. Jajan apa pun yang saya inginkan. Tanpa ada pantangan dan keharusan. Ketika kita harus makan / minum sesuatu yang tidak kita suka, otomatis makanan / minuman tersebut tidak bisa masuk banyak dan terserap dengan baik dalam tubuh. Makan jadi malas dan sedikit. Tidak happy dan merasa tertekan hingga akhirnya hormon stress mulai berdatangan. Justru itu akan memengaruhi kelancaran proses mengASIhi. Tetapi setiap orang pun berbeda. Ada yang harus makan sayur A, asibooster  B baru keluar asinya. Tidak masalah. Selama ibu tetap senang dan tidak tertekan menjalaninya. Saya percaya bahwa seorang ibu pasti akan melakukan yang terbaik untuk anaknya.


Prinsip ASI itu suply and demand, jadi wajar jika di hari pertama hingga minggu pertama kelahiran produksi asi masih sangat sedikit bahkan hanya setetes dua tetes. Karena kapasitas lambung bayi pun masih sangatlah kecil. Jangan langsung stress dan panik. Sabar dan tetap susui bayi. Sebisa mungkin abaikan jika lingkungan tidak mendukung bebas stress. Seperti adanya kata-kata tidak menyenangkan “asinya sudah keluar belum?” atau “asinya sedikit, kasihan bayinya nangis terus”. Ingat, bayi menangis bukan hanya karena lapar penyebabnya. Bisa jadi karena tidak nyaman, pup, pampers penuh, dan sebagainya.


Kalau ASI belum keluar, konsultasikan dengan dokter laktasi dan dokter anak, sebisa mungkin cari dokter yang mendukung asi, jangan langsung menyerah untuk memberi sufor. Terlebih untuk ibu-ibu yang menyerah tidak mau menyusui lagi karena puting lecet yang teramat perih, percayalah bu itu adalah nikmatnya menjadi busui. Lecet dan rasa perih itu bisa hilang jika kita terus menyusui. Hanya sebentar kok rasa sakitnya, selanjutnya yang ada hanya rasa nikmat dan bahagia mendekap bayi dalam pelukan menyesap asi dari dalam tubuh kita.


Saya pernah menemukan kasus seperti ini ketika ada seorang yang meminta donor asi. Alhamdulillah sejauh ini Ezaz bisa berbagi asi. Nah selama menjadi pendonor asi, saya pasti akan selalu bertanya detail terlebih alasannya. Dan untuk kasus-kasus seperti ini saya tidak akan kasih dan malah akan jadi ‘sok’ menasehati. Saya hanya tidak ingin menjadi penyebab produksi asi si ibu berhenti hanya karena dia tidak mau menyusui karena takut sakit padahal asinya pun banyak. Atau mereka yang tidak pede karena merasa asinya sedikit.


Tetapi yang perlu diingat di sini adalah bahwa susu formula juga bukan berarti tidak baik. Jika memang kondisi ibu dan keadaan bayi yang tidak bisa memberi dan diberi asi (seperti ibu sakit atau berat badan bayi yang tidak naik-naik, dan lainnya) yang berdasarkan advis dokter, susu formula tetaplah juga baik. Meski asi tetaplah yang terbaik, tetapi susu formula juga second best alternative. Jangan sedih ya, bu. Tujuan kita adalah memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang anak yang optimal. Berdasarkan advis dokter, jangan berdasar perasaan dan katanya-katanya ya.


Ingat prinsip asi yang suply and demand kan? Nah produksi asi di sini sesuai dengan permintaan bayi. Jadi jika asi sering diminta yang berarti payudara juga akan semakin sering kosong optimal, maka produksi asi akan terus berjalan. Bertambah.


Alhamdulillahnya lagi Ezaz tidak pernah bingung puting. Beberapa hari setelah Ezaz lahir sudah saya kenalkan minum dari botol dot, jadi setelah cuti melahirkan dan harus kembali kerja, Ezaz sudah terbiasa dengan dot. Ketika saya pulang kerja, seakan ia tahu kalau sumber susunya sudah ada, botol dot pun akan segera ia singkirkan dan lupakan. Ezaz langsung menempel pada saya dan hanya mau disusui langsung. Terima kasih ya nak atas pengertian Ezaz yang luar biasa ini.




Menjadi busui memang harus tetap menjaga asupan makanan. Saya yang semenjak melahirkan menjadi maniak sekali kopi, dalam sehari saya harus minum kopi, padahal sebelumnya tidak harus setiap hari meski memang saya menyukai kopi. Beberapa kali Ezaz selalu divonis alergi olahan turunan sapi oleh dokter yang menyebabkan saya harus berhenti minum kopi. Karena kopi yang saya minum selalu ada campuran susu sapi. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk pindah dokter anak.


“Memutuskan bayi alergi tidak semudah itu , bu. Harus ada trial and eror,” dokter baru kami menjelaskan.


Selama seminggu kami melakukan trial and eror kepada Ezaz dengan saya memakan kembali olahan turunan sapi. Nyatanya Ezaz tidak alergi. Ezaz batuk pilek memang pure terserang virus flu, Ezaz belum pup memang karena ia sedang agak sembelit.


Kalau ada yang bertanya saya pakai pumping merek apa, saya pakai Little Giant Nano LG -6936 double. Kata orang, pakai pumping juga cocok-cocokan dan harus yang nyaman. Saya memilih pumping dengan harga yang terjangkau dulu memang untuk mencobanya, ternyata harga murah juga enak dan nyaman dipakai. Langsung jatuh cinta gitu sama Little Giant.


Belinya online di Fanybaby


Untuk penyimpanannya sendiri saya lebih suka pakai kantung dibanding botol. Selain malas sterilin, jumlah asip yang banyak juga sangat tidak efektif jika menggunakan botol menurut saya. Saya langsung jatuh hati ke kantong asi merek BKA. Saya tahu kantong asi BKA dari seorang teman yang juga busui. Dia sharing tentang kantong asi yang cocok ditaruh freezer kulkas rumah yang campur dengan beragam isinya. Saya yang tidak pernah terpikir untuk beli/sewa freezer khusus asi memang awalnya mau pakai freezer kulkas yang sudah ada di rumah, maka langsunglah beli BKA. 


Berhubung alhamdulillah kuantitas asi yang membutuhkan ruang lebih besar mengharuskan kami untuk punya freezer khusus asi sendiri. Saya cobalah beli kantong asi  merek lain yang banyak dipakai orang-orang itu, tapi pilihan kembali ke BKA meski harga BKA lebih mahal. Kalau kata suami, "buat anak itu jangan pikirin murahnya, tapi kualitasnya,".


Kenapa saya dan Galih jatuh cinta banget sama kantong asi BKA? Karena menurut kami BKA punya kualitas yang oke banget. BPA free itu sudah pasti. Leak proff ini meyakinkan banget karena plastiknya tebal, nggak kayak produk lain yang pernah aku coba itu. Tipissss banget. Safety ziplock -nya oke banget. Dan yang paling favorit adalah adanya thermal sensor, ini membantu banget saat menghangatkan asip untuk dikonsumsi Ezaz. 


Untuk freezer khusus asi ini kami memutuskan untuk beli dibandingkan sewa. Setelah hitung-hitungan, biaya sewa dan beli itu lebih mahal biaya sewa kalau dihitung asi eksklusif sampai 2 tahun. Akhirnya kami beli freezer merek Aqua yang 4 tray. Saya pikir sudah cukup, ternyata masih kurang juga untuk menyimpan asip Ezaz.



Menjadi seorang busui memang tidak sebebas wanita biasa yang sedang tidak menyusui, tetapi menjadi busui bisa dipastikan lebih membahagiakan. Jaga diri agar bisa tetap waras. Bantuan serta support dari suami yang utama. Ditambah kasih sayang dari orang tua, mertua, saudara, serta teman menjadi pelengkap yang super lengkap.


Tahu nggak sih yang sering sekali menjadi penyebab kegagalan menyusui itu karena kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga mengenai menyusui. Merasa tidak pede mengenai kecukupan asinya dan bahkan termakan mitos yang ada.


Jadi, teruntuk para ibu yang sedang berjuang mengASIhi, percayalah pada tubuh kalian sendiri. Berbahagialah. Setiap ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Tapi yakinlah bahwa apa dan  bagaimana keadaannya, itu adalah hal yang terbaik. Jangan pernah menyalahkan diri sendiri, sebab kamu telah berjuang untuk melahirkan nyawa baru ke dunia, ibu.


with love from ibu bapak dan Ezaz
karena mengASIhi bukan hanya tugas ibu


Feti Habsari . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates