Senin, 11 Desember 2017






Borobudur Temple is one of the greatest Buddhist monuments in the world.

Merupakan kuil Budha terbesar yang sekaligus monumen Budha terbesar di dunia, tempat ini hanya ada di Indonesia loh. Berada di Kota Magelang, Jawa Tengah, candi yang didirikan pada abad ke-8 masehi ini menjadi sejarah dan pesona tesendiri yang dimiliki oleh Indonesia.

Kegagahan bangunannya membuat Borobudur menjadi objek wisata di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan lokal hingga mancanegara. Kini, tempat ini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan umat Budha dari seluruh Indonesia hingga Mancanegara untuk memperingati Trisuci Waisak.

Peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Peziarah berjalan melalui lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.
Dulu wisatawan diperbolehkan menyentuh artefak dan patung-patung di tempat ini. Bahkan sempat beredar rumor bahwa siapa yang bisa menyentuh arca yang berada di dalam dinding stupa maka segala keinginan kita akan terkabul atau mendapat keberuntungan. Hal ini disebut Kunto Bimo. Kunto Bimo sendiri adalah patung Budha dalam posisi Dharmachakra yang berada di dalam stupa dengan penutup belah ketupat berada pada tingkat dasar dari 3 undak-undak stupa.




Namun saat ini pengunjung dilarang untuk melakukan kegiatan ini. Bahkan untuk menyentuh dinding stupa pun dilarang. Ada beberapa petugas yang berjaga di bagian atas undakan yang akan siap menegur siapa pun yang melanggar peraturan. Mungkin peraturan ini dibuat untuk menjaga kelestarian bangunan ini.

Menurut sejarah, arsitek Borobudur adalah Gunadharma. Sementara nama Gunadharma lebih berdasarkan pada dongeng dan legenda Jawa yang bukan berdasarkan prasasti bersejarah. Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Namun hingga kini, masih banyak misteri yang dibutuhkan penelitian lebih lanjut terhadap candi megah nan anggun ini.



Beberapa artefak arkeologi candi yang ditetapkan sebagai warisan dunia pada tahun 1991 oleh UNESCO ini juga terdapat di beberapa museum di dunia, diantaranya Museum Nasional Bangkok sampai Museum Louvre di Paris. 

Untuk memasuki kawasan Candi Borobudur, wisatawan lokal dikenai tarif sebesar Rp 40.000, sedangkan wisatawan mancanegara sebesar US $25. Pengunjung juga dilarang membawa makanan, kecuali minuman. Penggunaan kamera DSLR akan dikenai biaya tersendiri. Di pintu pemeriksaan tiket, wisatawan akan diperiksa isi tasnya. Hal ini menandakan pihak candi semakin memperketat wisatawan untuk kenyamanan dan kelangsungan tempat wisata ini agar selalu terjaga deengan baik.


Wisata Candi Borobudur juga dikenal dengan para pedagang souvenirnya yang gigih dan pantang menyerah. Jika kamu sudah melirik dan memegang barang dagangannya, bisa dipastikan kamu akan dikejar terus oleh pedagang tersebut sampai kamu menyerah dan memutuskan untuk membelinya. Maka, jika tidak berminat-minat banget, sebaiknya tidak usah memegang atau bahkan menanyakannya kepada pedagaang tersebut.

Disarankan untuk membawa payung saat mengunjungi tempat wisata yang satu ini. Saat siang menjelang, bisa dipastikan cuaca akan sangat terik dan menyengat. Namun jangan khawatir jika tidak membawa payung, di tempat ini banyak jasa yang menyediakan sewa payung. Banyak juga tukang foto yang menyediakan jasa foto langsung jadi seharga Rp 35.000 untuk satu foto berukuran 4R.


Tidak hanya ada candi di kawasan ini. Ada sebuah hotel bernama Manohara yang pelatarannya langsung menuju candi. Untuk menginap di Manohara Hotel ini biaya yang dikeluarkan berkisar mulai dari Rp 2.500.000 per malam. 

Selain hotel, Manohara juga menyediakan resto yang langsung menghadap ke Candi Borobudur. Di Manohara Resto ini kita bisa nyemil-nyemil cantik dengan latar pemandangan candi Budha terbesar di dunia. Dan jika beruntung, langit yang kemerah-merahan memayungi candi megah ini juga bisa kita tangkap.


Jika enggan ambil paket sunset Borobudur dari Manohara Hotel yang harganya lumayan itu, kita bisa duduk-duduk di sini sembari nyemil es krim dan pasta kemudian menunggu senja datang. Jika beruntung. Suasananya cukup romantis, terlebih menjelang malam. Romantis, kalau datangnya nggak sendiri yaa. 

Sebagai bangsa Indonesia, sudah sepatutnya kita bangga atas warisan sejarah leluhur yang tiada habisnya mempersembahkan Pesona Indonesia yang hanya dimiliki oleh Indonesia.







Feti Habsari . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates