Kamis, 13 April 2017


Berjalanlah, temukan beragam hal baru hingga pada halaman terakhir.

Bukit Kapur Arosbaya merupakan tambang kapur yang tiba-tiba menjadi ramai dikunjungi para wisatawan. Selain Bukit Jaddih yang lebih dulu populer, ternyata Pulau Madura memiliki bukit kapur yang hits lainnya. Bukit Kapur Arosbaya ini lah tempatnya.

Berlokasi di Desa Berbeluk, Kecamatan Arosbaya, lokasinya yang berdekatan dengan makam Air Mata Ibu membuat tempat ini cukup mudah ditemui, sebab makam Air Mata Ibu sudah cukup populer di Madura. Untuk tiba di Bukit Kapur Arosbaya, kita harus melalui gang kecil dengan jarak sekitar 500 meter dari gerbang masuk Air Mata Ibu.

Saat tiba di lokasi Bukit Kapur Arosbaya kemarin, ada seorang teman asal Bandung yang langsung nyeletuk, "begini doang? Ini sih di Lembang juga ada."

Memang, ekspektasi kami yang terlalu tinggi pada tempat ini cukup sangat membuat kecewa. Keinginan terbesar mengunjungi Bukit Jaddih yang diganti dengan Bukit Kapur Arosbaya menambah kecewa berlipat-lipat sebenarnya. Tetapi berhubung sudah sampai, sebaiknya memang disyukuri saja.



Kami tiba saat hujan turun dengan sangat derasnya. Seketika membuat tempat ini menjadi becek dan tampak banyak genangan di beberapa sudutnya. Selain itu, sampah pun seolah merusak keindahan tempat yang terkesan tidak terawat ini. Tidak tersedianya sarana tempat sampah tampaknya membuat kesadaran menjaga keindahan di tempat ini agak diabaikan oleh beberpa pihak.

Saat memasuki kawasan bukit kapur lebih dalam, kita akan menemui beberapa tangga untuk naik ke atas tebing. Untuk menaikinya dibutuhkan kehati-hatian yang ekstra, sebab tangga hasil pahatan tambang ini sangat curam dan tanpa pegangan serta pengaman.


Perbedaan Bukit Kapur Arosbaya dengan Bukit Kapur Jaddih terletak pada warnanya. Jika di Jaddih kita akan menemui warna putih di mana-mana, di Bukit Kapur Arosbaya ini warna didominasi oleh warna cokelat.

Tempat ini memang cukup eksotis dijadikan spot bagi pecinta fotografi meski harus melalui proses editing di sana-sini. Latar belakang berwarna cokelat dipadu dengan hijaunya ilalang sekitar akan menampakkan keeksotisannya tersendiri. Belum lagi lorong-lorong buatan yang tercipta mengesankan keunikan yang menarik. Jika ada yang mengatakan selayaknya berada di Antelope Canyon Arizona, saya belum merasakan hal tersebut.

Tempat ini sepertinya hanya butuh perhatian dan perawatan yang lebih baik lagi agar tidak terkesan 'tak terawat'.

Tempat ini masih merupakan kawasan tambang kapur aktif, maka kita akan menemui para penambang kapur dan beberapa warga yang tengah memahat dinding kapur dengan peralatan sederhana. Bekas pahatan-pahatan pada dinding kapur inilah yang menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya.




See you, gengs

Feti Habsari . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates