Kamis, 21 Maret 2024
Rabu, 10 Januari 2024
Moment Kelahiran Dygta
Aku mencintaimu sebelum kita bertemu. Ketika sebuah tangis pecah, di dalam ruang bertemperatur rendah, di batas rindu ini telah menggenang cinta kasih tak terbatas.
Selamat datang cinta, selamat menghadapi dunia yang sesungguhnya. Selamat menjalani kehidupan yang baru kembali. Mari kita berpetualang bersama hingga nanti, hingga usia tak lagi bisa bertambah.
Dygta Reksa Gati yang hadir pada pukul 11.00 di tengah dinginnya ruang operasi. Tepat di tanggal 23 Januari 2023, ibu dan bapak akhirnya bisa memeluk dan mengecupmu secara langsung, nak. Terima kasih telah hadir.
Dygta Reksa Gati yang berarti pengharapan ibu dan bapak semoga adek menjadi anak yang mampu bersosialisasi, menjaga serta peduli saling menolong terhadap diri sendiri dan sekitar.
Meski kelahiranmu saat itu hanya ditemani bapak, tetapi kamu juga hadir dengan penuh kehangatan. Banyak yang menantikan kabarmu dari rumah. Ada Mas Ezaz yang sudah tidak sabar bertemu adeknya. Ada Uty, Kakung, dan Nenek yang menunggu untuk melihat cucu keduanya. Ada banyak orang yang menantikanmu dek dari tempatnya sendiri.
Moment kelahiran adek memang masih dalam situasi pasca pandemi yang menyebabkan tidak boleh ada yang banyak menunggu dan menemani. Kita hanya ditemani bapak saat itu, dek. Bapak yang mendampingi dan sibuk mondar-mandir mengurus segala untuk kita. Bapak yang tegang sendiri di depan pintu ruang operasi tanpa ada yang menemaninya.
Moment kelahiran adek di ruang operasi bisa ibu ingat dengan jelas, karena saat itu ibu sudah jauh lebih tenang dan sadar dibanding momen kelahiran Mas Ezaz. Setelah bagian belakang ibu disuntik anastesi dan dibaringkan, tak lama ibu merasakan ada yang ditarik keluar dari dalam perut dengan ditekan juga bagian atasnya. Kemudian adek lahir dengan suara tangisnya yang ibu dengar. Adek lahir dengan baik, diperlihatkan ke ibu, dibersihkan lalu dipindahkan.
Di tengah operasi setelah adek lahir ibu sempat muntah, ibu juga mendengar kalau ada pendarahan. Ibu melihat semua pergerakan cekatan para dokter dan perawat di dalam ruangan bertemperatur rendah itu. Ibu hanya ingin semuanya segera selesai dan bertemu kembali dengan adek dan bapak. Di ruang pemulihan pun ibu menggigil sendirian. Tidak ada bapak yang boleh masuk apalagi banyak orang yang menemani seperti saat Mas Ezaz lahir dulu. Beruntungnya saat itu ibu tidak merasakan separah saat melahirkan Mas Ezaz. Ibu masih semangat untuk segera bertemu bapak dan adek.
Adek termasuk bayi yang anteng. Sampai-sampai bapak bertanya berulangkali ke perawat kenapa anaknya jarang sekali menangis. Bapak khawatir, dek sebab kamu terlalu pendiam.
Berbeda dengan saat c-section Mas Ezaz, kali ini c-section eracs yang ibu merasakan banget perbedaan dan kenyamanannya. Saat dipindahkan ke ruang rawat inap langsung diberi makan, dan anehnya ibu memang merasa sangat lapar dan makan tanpa merasa mual. Saat Mas Ezaz dulu ibu benar-benar tidak nafsu makan sampai 3 hari.
Siang keluar ruang operasi, malam sudah harus bisa duduk baru baby diberikan ke ibu. Demi ingin segera bertemu adek, ibu berusaha untuk segera bisa duduk. Baru sebentar adek ditaruh satu ruangan bersama ibu, adek harus kembali ke ruang rawat bayi karena kamu muntah darah. Panik? Banget. Kita langsung cek lab lengkap untuk adek. Berharap tidak ada apa-apa dan besok bisa pulang ke rumah bersama.
Alhamdulillah esoknya hasil lab keluar dan semuanya bagus. Diagnosanya kemungkinan adek hanya kedinginan. Jadi sore itu juga kami berdua sudah boleh pulang ke rumah. Cepet sekali kan memang masa perawatan dan pemulihan C-Section Eracs ini. Sampai rumah pun ibu bisa turun dari mobil sendiri sambil gendong adek dan pegang ice chocolate kesukaan ibu. Karena kita sengaja tidak mengabari orang rumah kalau kita mau pulang, jadi surpriseeee !!!
Di rumah pun Ibu bisa beraktifitas sendiri dengan cepat. Sekitar tiga hari sudah bisa ke toilet tanpa bantuan bapak. Sedangkan waktu Mas Ezaz seminggu lebih ibu masih harus bergantung pada bapak untuk segala hal. I Love You, Bapak.
Adek Dygta terima kasih ya telah bersedia menghuni rahim ibu selama sembilan bulan. Terima kasih adek sudah lahir dengan sehat dan selamat. Terima Kasih atas segala pengertian adek untuk ibu. Terima kasih, nak....
Kamis, 04 Januari 2024
Tentang Anak Kedua
Dear, Adek D.....
Terima kasih ya, Adek D sudah hadir di waktu yang tepat. Meski kami tidak pernah tahu kapan waktu yang tepat itu. Yang pasti kamu telah ditakdirkan di waktu terbaik untuk kami. Melengkapi warna kebahagiaan yang tak terkira bagi Ibu, Bapak, dan Mas Ezaz.
Sewaktu pertama posting perihal kehamilan kedua, nggak sedikit yang tanya, "alasan apa/bagaimana yang bikin kamu siap untuk tambah anak?" atau "gimana caranya meneguhkan hati untuk siap tambah anak?"
Jujur kalau ditanya siap atau nggak jawabannya adalah belum siap. Karena kami sama sekali belum merencanakan untuk tambah anak. Rasanya masih ingin memberikan perhatian dan kasih sayang ke Ezaz 100% tanpa terbagi. Kehamilan kedua ini tak terencana, tapi anugerah yang tiba-tiba diberikan Tuhan di waktu yang tepat dan terbaik menurut-NYA.
Saya sebagai seorang ibu pernah merasa bahwa rasanya mempunyai Ezaz saja sudah cukup. Merasa apakah mampu jika punya anak lebih dari satu. Berpikir apakah bisa menjadi ibu yang baik dan adil untuk anak jika lebih dari satu.
Meski suami selalu ada dan berperan full 1000% dalam mengasuh Ezaz selama ini, tapi mental dan kesiapan seorang ibu untuk mempunyai anak lagi itu memang tetap yang utama. Maka Galih pun nggak pernah mempermasalahkan mengenai jumlah anak. Ketika saya bicara nggak ingin anak lebih dari dua, Galih pun mengerti. Mendukung sepenuhnya hak saya sebagai seorang istri dan ibu. Karena perihal memiliki anak bukan hanya perkara materi, tetapi juga fisik dan mental orang tua terutama ibu yang perlu dijaga kewarasannya.
Dan ternyata ketakutan dan kekhawatiran yang saya rasakan banyak dirasakan oleh para ibu. Para ibu hebat yang tengah bertarung pada pilihannya masing-masing. Dan yakin itu nggak mudah. Sungguh.
Di kehamilan kedua masih sama. Nggak bisa makan di awal kehamilan. Tapi memang tidak separah waktu kehamilan pertama. Dramanya juga tidak sedrama kehamilan pertama. Mungkin karena sudah pernah melaluinya, jadi lebih bisa mengontrol dan memberi afirmasi positif ke diri sendiri.
Bedanya hamil kedua memang lebih mudah lelah dan emosi terkuras. Hamil dalam kondisi memiliki toddler merupakan sebuah kondisi di mana kita harus adil bukan hanya pada diri sendiri dan janin di rahim, tetapi juga pada toddler si calon kakak. Kehamilan pertama benar-benar bisa manja dan bermalasan. Sedang kehamilan kedua harus melawan semua itu demi bisa mengurus si calon kakak juga. Bahkan sanggup masih menggendong Mas Ezaz di tengah kehamilan. Tahu kan kata orang kalau mau punya adik, si calon kakak biasanya akan lebih manja. Meski alhamdulillahnya Mas Ezaz anak yang baik dan mengerti sekali kondisi ibu, tapi ada kalanya ia minta di gendong dipangku ibu.
Terkadang meski kita merasa itu bukan pilihan yang terbaik, tetapi Tuhan lebih tahu mana bagian yang terbaik untuk hamba-NYA.
Terima kasih suami yang selalu siap dan siaga menjadi garda terdepan untuk istri. Yang selalu membantu tanpa perlu diminta apalagi mengeluh. Terima kasih ya sudah selalu ada, sabar dan paling mengerti kami.
Semangat untuk para ibu yang selalu hebat di seluruh dunia. ❤️
Sabtu, 08 Januari 2022
Ulang Tahun Ezaz ke - 2
Ketika waktu berjalan tanpa terasa, begitu banyak lalu yang telah dijalani. Benar memang adanya, bahwa masa anak-anak itu hanya sebentar. Masa ketika anak menjadikanmu seluruh semestanya hanyalah singkat. Rasanya baru kemarin kebahagiaan serta kecemasan menyelimuti seisi rumah sakit menanti kelahiranmu, nak. Kini kamu telah tumbuh dengan sehat dan sangat baik. Bahagia kami sempurna bersamamu, nak.
Ulang tahun kedua ini masih di masa pandemi. Jadi kami hanya tiup lilin di rumah dan membagikan sedikit bingkisan ke tetangga. Tanpa mengundang dan acara. Hanya selebrasi kecil untuk si bayi yang beranjak toddler ini agar ia bisa mewujudkan keinginannya untuk tiup lilin dan bernyanyi “selamat ulang tahun” kesukaannya. Dan tak lupa foto bersama dong ya.
Ezaz yang baik, terima kasih ya telah hadir memberi warna tersendiri pada hidup kami. Bayi mungil dua tahun lalu itu kini telah beranjak besar menjadi toddler yang sungguh menggemaskan sekaligus menguji kesabaran. Maaf jika kami kurang sabar, maaf jika kami belum sepenuhnya memahami apa yang ingin Ezaz utarakan.
Di usia dua tahun ini, Ezaz sudah berhasil menjadi anak asi eksklusif selama 2 tahun tanpa susu formula. Di usia dua ini, Ezaz tak kunjung juga mau lepas nen dan tak mau susu formula. Di usia 2 ini pula, Ezaz telah menguasai banyak hal yang kamu serap dengan baik.
Di masa-masa kritis yang mengharuskan kami para orang dewasa di sekitarnya melakukan hal-hal baik tanpa kesalahan buruk. Sebab apa yang ia lihat dan dengar, semua langsung ia jiplak tanpa terkecuali. Ezaz sudah bisa menceritakan kembali isi buku yang sudah habis dibacanya. Ezaz juga bisa mengucapkan segala hal yang sudah ia dengar. Ia pandai mengisahkan kejadian yang baru ia alami.
Yang sangat kami bangga adalah ketika Ezaz telah mampu mengekspresikan isi hatinya dan menunjukkan sikap empatinya terhadap orang lain. Ezaz yang baik, bermainlah dengan bahagia. Bertumbuhlah dengan suka cita.
Ibu tidak takut kehilangan nyawa ketika akan melahirkanmu ke dunia, nak. Tapi ibu selalu takut jika suatu saat nanti harus meninggalkanmu di posisi yang Ezaz belum bisa untuk sendiri. Pada posisi Ezaz masih harus selalu dipeluk ibu dan bapak.
Semoga kita terus diberi sehat dan kuat untuk tumbuh bersama, ya. Ezaz yang hebat, kita masih akan terus berjalan. Menapakkan kaki di setiap jengkal keindahan bumi. Menyusuri tempat-tempat yang kisahnya akan kita rangkai bersama.
Selamat dua tahun anak ibu dan bapak yang luar biasa hebat. Terima kasih juga untuk banyak kado-kado yang datang. ❤
Rabu, 29 September 2021
Ezaz’s Turning One
Selamat ulang tahun, Ezaz anak ibu dan bapak yang luar biasa. Terima kasih ya telah hadir dan menemani proses belajar kami. Satu tahun sudah kita melalui prosesnya dengan cukup baik. Melalui setiap fase demi fase sembari belajar bersama.
Ezaz yang sudah berusia hampir satu tahun belum pernah juga berkunjung ke rumah nenek karena pandemi. Akhirnya kami memutuskan untuk “nekat” pulang ke rumah nenek di Magelang sembari merayakan ulang tahun Ezaz yang pertama.
Kami yang saat itu belum berani menggunakan kendaraan umum, padahal kepingin banget ajak Ezaz naik pesawat dan kereta api, akhirnya memutuskan untuk menggunakan kendaraan pribadi. Untuk pertama kalinya kami membawa Ezaz keluar rumah pergi jauh. Ezaz happy dan baik sekali selama perjalanan. Kerjaannya ngusilin bapaknya yang lagi nyetir, tidur, dan makan tanpa ada rewel-rewelnya. Kami sengaja memang pasang kasur mobil agar Ezaz bisa tidur dengan nyaman. Dan terbukti nyaman banget.
Tujuan pertama kami adalah Semarang, bertemu Uyut untuk pertama kalinya bagi Ezaz. Uty juga kami drop di Semarang. Kami berangkat bersama Uty karena lebaran pun Uty tidak mudik karena pandemi. Kami merencanakan untuk bermalam 2 malam di rumah Uyut, namun pada malam pertama ternyata Ezaz tidak juga bisa tidur di sana. Bayi kami meminta ngungsi ke hotel. Pukul 11 malam kami pindah tidur ke hotel macam orang ngungsi cuma pakai baju tidur. Akhirnya malam kedua kami putuskan untuk langsung ke rumah nenek saja.
Ketika mendengar kabar bahwa Ezaz mau ke rumah nenek, nenek langsung beli AC dong, karena tahu cucunya tidak bisa tidur nyenyak tanpa AC. Bayi sekarang begini banget ya. Magelang sebenarnya masih terbilang lokasi yang dingin, maka di rumah nenek sebenarnya tidak ada AC. Spesial untuk Ezaz yang kadar gerahannya lebay banget, jadilah dipasang AC. Sebenarnya waktu di rumah Uyut pun kami sudah gunakan kipas angin, tapi bukannya bisa tidur, Ezaz malah jadi flu.
Sesampainya di rumah nenek, banyak sekali rencana liburan ini itu memang. Kami banyak menghabiskan waktu di rumah karena memang agar Ezaz bisa lebih quality time bersama nenek kakek -nya. Ketika tiba di hari ulang tahun Ezaz kami hanya mengadakan tiup lilin bersama keluarga saja. Tidak ada undangan. Karena kan memang pandemi.
Nenek memesankan puding cake doraemon kesukaan Ezaz dan tumpeng. Meski hanya keluarga, tetapi semua serasa meriah dan menyenangkan. Ezaz juga kami pakaikan beskap yang terlihat lucu sekali. Si bayi jawa.
Selain untuk merayakan ulang tahun Ezaz, edisi pulang kali ini kami juga janjian dengan fotografer andalan untuk membuat video story. Sudah keinginan lama memang untuk mengabadikan memori bersama Ezaz sebelum ia beranjak besar. Bersama @yourwish_pictures memang andalan banget untuk merealisasikan wish kami sejak dulu.
Kami ajak Ezaz naik andong dari Pasar Muntilan menuju Candi Ngawen, ternyata tutup karena pandemi. Akhirnya kami ke Candi Mendut dan melanjutkan foto dan video sesion di sana. Ezaz happy banget dan bisa diajak kerja sama sekali ketika harus take. Padahal cuaca panas di bawah teriknya matahari, tapi dia malah asik sendiri. Memang dasar bayi narsis konten deh.
Sepulang dari Magelang sebenarnya kami sudah menyiapkan bingkisan untuk sekadar dibagi kepada teman-teman Ezaz di rumah. Tanpa perayaan yang lagi-lagi karena pandemi. Namun seminggu setelah pulang liburan, Ezaz harus masuk rumah sakit. Setelah terjadi drama tiga kali bolak-balik dan tangisan ibu yang heboh, akhirnya Ezaz harus rawat inap di RS selama 3 hari.
Sepulang dari RS yang sudah ditunggu keluarga di rumah, Ezaz tiup lilin lagi bersama Uty dan kakung. Kemudian Ezaz bagi-bagi bingkisan sederhana ke tamen-teman di sekitar rumah.
Ezaz juga dapat banyak sekali hadiah nih. Meski ulang tahun pertama ini tanpa perayaan, tapi banyak sekali yang memberi perhatian ke Ezaz. Hadiah berdatangan mulai dari keluarga, teman-teman ibu, calon tante (pacarnya om Ezaz) 🤠pun juga loh. Ezaz happy sekali dan exited setiap buka kado. Yang ada di foto baru sebagian, sebagiannya lagi ada yang belum kefoto, ada yang sudah dipakain sama Ezaz. Terima kasih semua yang sudah sayang kepada Ezaz. ❤
Begitulah kami merayakan ulang tahun Ezaz yang pertama. Intim bersama keluarga inti. Menyimpan memori indah dalam sebuah foto dan video yang nantinya akan menjadi cerita tersendiri bagi Ezaz, bagi kami.
Definisi Ezaz untuk ibu dan bapak adalah cinta. Kamu hadir di dunia karena cinta, oleh cinta, dan untuk cinta. Tumbuhlan dengan penuh cinta kasih, nak. Terima kasih Tuhan telah menghadirkan Ezaz untuk kami. Terima kasih Ezaz, telah tumbuh dengan kuat dan sehat. Ibu dan bapak akan selalu menyayangimu…